Kerajinan tangan yang berasal dari sulawesi tengah dan penjelasannya
Wednesday, September 4, 2019
Edit
Kerajinan tangan yang berasal dari sulawesi tengah dan penjelasannya-Sulawesi tengah artinya keliru satu provinsi indonesia yg banyak menyimpan seni-seni kerajinan tangan yang tak kalah cantik serta unik menggunakan kerajinan tangan berasal daerah di indonesia lainnya. Kekayaan alam yg melimpah dijadikan para penduduk sebagi mata pencaharian yang menguntungkan. Ini dia beberapa kerajinana tangan berasal sulawesi tenganh yang wajib guna diketahui.
1. Bingga / tonda
Bingga dalam bahasa indonesia diklaim ‘bakul’. Bingga adalah anyaman yang terbuat berasal batang bambu yg sudah di potong, dibelah serta di iris sinkron ukurannya lalu dianyam sedemikian rupa hingga membuat sebuah bakul. Berukuran dan bentuk dari bakul spesial sulawesi tengan ini majemuk, bakul mampu didesain baik dalam berukuran yang besar ataupun mungil sesuai keinginan pembuatnya.
Manfaat asal bakul ini merupakan bisa mengisi/menyimpan benda – benda apa saja, seperti hasil komoditi serta lain sebagainya. Selain itu, pada tradisi adat serupa ‘posusa’ (partisipasi serta sumbangsi guna keluarga besar ), bakul juga kerap digunahkan menjadi daerah menyimpan gabah atau beras buat diantarkan pada penyelenggara program misalnya perkawinan, kematian serta sebagainya.
Galat satu keunikan yang tidak akan pernah mampu ditiruh oleh rakyat manapun didunia artinya mana kala para rakyat menjunjung bakul dikepalanya meskipun tidak dipegang, bakul itu seolah tidak mau beringsut dan tidak terjatuh dari ketua orang yang sedang menjunjungnya.
Suatu keunikan yg tidak terduga sang siapapun, memang hal ini terkesan ringan tetapi Jika belum biasa, siapapun tidak akan bisa meniruhnya. Sandang norma sulawesi tengah mampu dijadikan menjadi isu tambahan.
2. Tapi
Tapi Bila diterjemahkan kedalam bahasa indonesia artinya nyiru. Akan tetapi pula ialah sebuah kerajinan yg jua terbuat dari bambu yang dianyam serta bermanfaat buat menampi/menyaring beras agar mampu dimasak.
Kidhe pula seringkali dijumpai di wilayah lainnya mirip pulau jawa, sumatera, bali dan lain – lain. Meski demikian, tentunya semua memiliki bentuk serta kualitas yg sedikit tidak sinkron tergantung pembuatannya. Beberapa dasa warsa terakhir, indera ini sudah berkembang serta dimodifikasi serta dibuat dengan plastik. Indera musik tradisional sulawesi tengah mampu anda jadikan menjadi informasi tambahan.
3. Toru
Toru dalam bahasa indonesia diklaim ‘topi’. Umumnya dibuat asal daun lontar yang telah dikeringkan. Rakyat sulawesi tengah kerap memanfaatkan topi untuk melindungi ketua dari terik matahari.
Model topi yang didesain bersayap lebar artinya contoh yang dibawahkan bangsa portugis di tanah flores. Pada mulanya, jenis topi yang bersayap lebar ini ialah terbuat asal kulit binatang sang para koboi amerika latin beberapa abad yang lalu, hingga akhirnya didesain dari daun lontar oleh masyarakat sulawesi tengah sinkron dengan karakteristik spesial masyarakat setempat.
Pada kurun ketika beberapa dekade belakangan ini, topi menjadi icon serta ekspresi dominan pergaulan anak belia masa kini menggunakan contoh yang sangat variatif.
4. Ompa / tikar
Ompa ialah anyaman lainnya yang berbentuk tikar. Ompa terbuat berasal semacam daun rami yang biasa tumbuh pada pinggiran kali. Serupa menggunakan manfaat asal tikar di biasanya, ompa berguna guna alas tidur didalam tempat tinggal ataupun diluar rumah.
Tikar dirancang sangat bervariasi sebab dapat pula diwarnai menggunakan pewarna sandang. Sama mirip ‘bakul’, tikar juga dibawah oleh bangsa melayu ketanah kaili beberapa abad silam.
5. Kain tenun sutra buya sabe
Sama dengan daerah indinesia lainnya yang mempunyai kain tenun. Kain tenun khas donggala auawesi tengah merupakan kain tenun sutra buya sabe. Beberapa pusat pembuatan kain tenun buya sabe ini antara lain di desa limboro, desa towale kecamatan banawa tengah.
Tenun buya sabe mampu ditemukan juga di sepanjang desa watusampu, limboro, salu bomba, tosale, towale dan kolakola di sebelah barat kota donggala sulawesi tengah. Akibat akhir kain hasil tenun buya sabe dikenal menjadi sarung donggala.
Demikianlah beberapa kerajinan tangan asal sulawesi tengah yang unik. Selain sebagi mata pencaharian bagi para penduduk lokal sulawesu tengah, dengan adanya kerajinana tangan tersebut artinya usaha buat melestarikan kebudayaan asal para leluhur mereka.
1. Bingga / tonda
Bingga dalam bahasa indonesia diklaim ‘bakul’. Bingga adalah anyaman yang terbuat berasal batang bambu yg sudah di potong, dibelah serta di iris sinkron ukurannya lalu dianyam sedemikian rupa hingga membuat sebuah bakul. Berukuran dan bentuk dari bakul spesial sulawesi tengan ini majemuk, bakul mampu didesain baik dalam berukuran yang besar ataupun mungil sesuai keinginan pembuatnya.
Manfaat asal bakul ini merupakan bisa mengisi/menyimpan benda – benda apa saja, seperti hasil komoditi serta lain sebagainya. Selain itu, pada tradisi adat serupa ‘posusa’ (partisipasi serta sumbangsi guna keluarga besar ), bakul juga kerap digunahkan menjadi daerah menyimpan gabah atau beras buat diantarkan pada penyelenggara program misalnya perkawinan, kematian serta sebagainya.
Galat satu keunikan yang tidak akan pernah mampu ditiruh oleh rakyat manapun didunia artinya mana kala para rakyat menjunjung bakul dikepalanya meskipun tidak dipegang, bakul itu seolah tidak mau beringsut dan tidak terjatuh dari ketua orang yang sedang menjunjungnya.
Suatu keunikan yg tidak terduga sang siapapun, memang hal ini terkesan ringan tetapi Jika belum biasa, siapapun tidak akan bisa meniruhnya. Sandang norma sulawesi tengah mampu dijadikan menjadi isu tambahan.
2. Tapi
Tapi Bila diterjemahkan kedalam bahasa indonesia artinya nyiru. Akan tetapi pula ialah sebuah kerajinan yg jua terbuat dari bambu yang dianyam serta bermanfaat buat menampi/menyaring beras agar mampu dimasak.
Kidhe pula seringkali dijumpai di wilayah lainnya mirip pulau jawa, sumatera, bali dan lain – lain. Meski demikian, tentunya semua memiliki bentuk serta kualitas yg sedikit tidak sinkron tergantung pembuatannya. Beberapa dasa warsa terakhir, indera ini sudah berkembang serta dimodifikasi serta dibuat dengan plastik. Indera musik tradisional sulawesi tengah mampu anda jadikan menjadi informasi tambahan.
3. Toru
Toru dalam bahasa indonesia diklaim ‘topi’. Umumnya dibuat asal daun lontar yang telah dikeringkan. Rakyat sulawesi tengah kerap memanfaatkan topi untuk melindungi ketua dari terik matahari.
Model topi yang didesain bersayap lebar artinya contoh yang dibawahkan bangsa portugis di tanah flores. Pada mulanya, jenis topi yang bersayap lebar ini ialah terbuat asal kulit binatang sang para koboi amerika latin beberapa abad yang lalu, hingga akhirnya didesain dari daun lontar oleh masyarakat sulawesi tengah sinkron dengan karakteristik spesial masyarakat setempat.
Pada kurun ketika beberapa dekade belakangan ini, topi menjadi icon serta ekspresi dominan pergaulan anak belia masa kini menggunakan contoh yang sangat variatif.
4. Ompa / tikar
Ompa ialah anyaman lainnya yang berbentuk tikar. Ompa terbuat berasal semacam daun rami yang biasa tumbuh pada pinggiran kali. Serupa menggunakan manfaat asal tikar di biasanya, ompa berguna guna alas tidur didalam tempat tinggal ataupun diluar rumah.
Tikar dirancang sangat bervariasi sebab dapat pula diwarnai menggunakan pewarna sandang. Sama mirip ‘bakul’, tikar juga dibawah oleh bangsa melayu ketanah kaili beberapa abad silam.
5. Kain tenun sutra buya sabe
Sama dengan daerah indinesia lainnya yang mempunyai kain tenun. Kain tenun khas donggala auawesi tengah merupakan kain tenun sutra buya sabe. Beberapa pusat pembuatan kain tenun buya sabe ini antara lain di desa limboro, desa towale kecamatan banawa tengah.
Tenun buya sabe mampu ditemukan juga di sepanjang desa watusampu, limboro, salu bomba, tosale, towale dan kolakola di sebelah barat kota donggala sulawesi tengah. Akibat akhir kain hasil tenun buya sabe dikenal menjadi sarung donggala.
Demikianlah beberapa kerajinan tangan asal sulawesi tengah yang unik. Selain sebagi mata pencaharian bagi para penduduk lokal sulawesu tengah, dengan adanya kerajinana tangan tersebut artinya usaha buat melestarikan kebudayaan asal para leluhur mereka.