Kesenian Adat Betawi dan Sejarah Berkembangnya Tanjidor

Penduduk Betawi tentu sudah tidak asing dengan kesenian tradisionalnya yaitu tanjidor. Kesenian tanjidor adalah ansambel musik yang sudah berkembang pada abad ke-18. Tanjidor berasal dari bahasa Portugis atau kangen dor tangendor yang mempunyai arti alat musik berdawai.


Walaupun terinspirasi musik Eropa, tanjidor tentu sangat berbeda dengan kesenian '' Tangedor'' yaitu alat musik yang dimiliki oleh bangsa Portugis. Karena tanjidor dikembangkan oleh masyarakat Betawi yang mana lebih banyak menggunakan alat musik yang ditiup.

Adapun alat musik yang ditiup dimainkan secara orkestra tanjidor pada umumnya terdiri atas klarinet, piston, trombone, saxophone abah dengan alat musik pukul yaitu drum tambur dan simbal.

Sejarah berkembangnya tanjidor
Di dalam buku seni budaya Betawi Anwar Tanjung zaman bahwa musik tanjidor disangka berasal dari bangsa Portugis yang mana bangsa Portugis datang di tanah Betawi pada abad ke-14  Sampai dengan abad ke-16 Masehi. Alat musik ini dimainkan oleh para budak atau anak muda untuk menyenangkan tuannya.

Di awal mulanya mereka memakai lagu-lagu khas dari Eropa sebab harus diiringi dengan pesta berdansa, mars, polka dan juga lagu Parade. Pada saat perbudakan sudah dihapus di tahun 1860, dahulu para budak adalah pemain musik yang membentuk perkumpulan musik sehingga diberi nama Tanjidor.

Bahkan ada pula yang mencari maisyah dengan menggunakan musik Tanjidor tersebut. Dengan Seiring berjalannya waktu tanjidor kembang di dalam masyarakat Betawi. Di saat awal grup musik tanjidor banyak sekali membawakan lagu-lagu Eropa namun saat ini lebih dominan menggunakan lagu-lagu atau Irama khas Betawi.

Saat ini alat musik tanjidor dapat dipakai untuk pawai dan mengarak pengantin. Dilansir dari situs lembaga kebudayaan Betawi nyata beberapa judul lagu yang dibawakan saat bermain Tanjidor masih berbau Belanda walaupun dengan pengucapan Betawi.

Adapun lagu yang sering digunakan adalah crompton, bananas, batalyon, delsi, Welmes, dan was tak tak. Ada juga lagu-lagu khas Betawi yang selalu dimainkan dalam Tanjidor contohnya surilang, jali Jali, kicir-kicir, cente manis dan sirih Kuning.

0 Response to "Kesenian Adat Betawi dan Sejarah Berkembangnya Tanjidor"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel