Beragam Budaya Kota Manado Sulawesi Utara

Manado-Saya Kartika akan mengajak anda untuk berlibur melihat keragaman budaya di Manado dan mengunjungi patung Yesus yang terkenal berkunjung ke klenteng tertua di pusat kota, serta nongkrong di warung kopi favorit warga Manado yang sudah ada sejak masa perang dunia pertama. Welcome to Manado saya awali perjalanan saya kali ini di kota Manado dari kawasan pineleng di mana ada salah satu tempat wisata foto-foto yang lagi hits di kota Manado.

KATIKA MANADO

Berdiri sejak tahun 2007 monumen Yesus memberkati tidak pernah sapi pengunjung selain megah monumen setinggi 50 meter ini juga memiliki tingkat kemiringan yang mencapai 20 derajat sehingga kerap disebut mirip dengan patung kristo redemptor patung Yesus yang berada di Rio de Janeiro Brazil patung yang dibuat dari 25 ton serat logam dan 35 ton baja ini akan jadi persembahkan bagi umat Kristiani sebagai warga mayoritas, tetapi juga sebagai simbol kerukunan umat beragama dari pinggir kota Manado. 
PATUNG YESUS

Kali ini kita menuju ke pusat kota saya pilih bangunan bersejarah yang juga tak kalah ramai didatangi pengunjung lokal maupun mancanegara berdiri di tahun 1819 ini menjadi salah satu klenteng tertua yang ada di Manado dan tempat ini sekarang tidak hanya menjadi tempat peribadahan tapi juga menjadi salah satu saksi dari perjalanan bangsa Tiongkok atau bangsa Cina yang datang ke Manado kemudian bersatu padu dengan kebudayaan yang ada di sini meski pernah dibakar namun tokoh Tionghoa saat itu berhasil merenovasi klenteng pada tahun 1970 dan kini kelenteng yang terletak di jalan DI Panjaitan wenang ini menjadi bukti nyata bahwa kedatangan warga Tionghoa di bumi telah diterima baik oleh masyarakat sekitar.
KLENTENG TUA MANADO

Keindahan klenteng tertua sudah saya datangi, sekarang sudah saatnya saya mencari tempat untuk mengisi perut yang lapar, tak jauh dari klenteng banhin kiyon yang berada di pusat perniagaan ada jalan yang kondang banget.

Yaitu jalan roda kali ini saya ajak Anda ke salah satu wilayah yang macam-macam sukunya, etnisnya diantaranya ada Arab, Jawa, Minahasa, sebagai salah satu etnis yang dominan di sini atau mayoritas dan bijak tempat banyak etnis ini kemudian berkumpul di sini dan saya akan mencoba menikmati bagaimana minum kopi di sini.

mulai menjadi titik kumpul masyarakat sekitar perang dunia pertama di jalan roda atau Djarot biasa orang menyebutnya di sini berjajar belasan kedai kopi dan ternyata tak cuma kopi saja yang dijajarkan tetapi juga pengenaan yang muncul dari peleburan budaya antara warga Minahasa dengan warga keturunan Tionghoa Arab dan Jawa.

Siang hari yang berawan kali ini saya akan makan nasi kuning lengkap dengan abon cakalang sambal bawang dan telur rebus yang menjadi perbedaan nasi kuning di pulau Jawa lebih lembek dan manis daripada nasi kuning di sini selain itu sampai kejarot tidak afdol kalau tidak ngopi kopi yang paling favorit di pesan adalah kopi susu dibuat seperti kopi tarik di Aceh.

Tak memandang strata sosial ekonomi dan perbedaan etnis jalan roda tentu selalu berada di hati masyarakat. Kenapa di sini karena di sini komunitas yang beragam ada kalangan menengah ke bawah ada kalangan menengah keatas sehingga kami bisa share tuh gimana anak muda dan orang tua saja senang menghabiskan waktu di sini jadi kalau berkunjung ke kota Manado dan ingin ngopi di tempat tertua jangan lupa masukan jalan roda dalam bisnis anda.
The Kartika Manado

0 Response to "Beragam Budaya Kota Manado Sulawesi Utara"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel